Memanfaatkan sampah dapur menjadi media tanam
Salah satu cara untuk memanfaatkan sampah
adalah 3R ((Reuse, Reduce, dan Recycle), namun menjadi orang yang mau
merealisasikan reuse, reduce dan recycle diperlukan kemauan yang kuat sampai
menjadi kebiasaan. Selain kemauan juga kesadaran dan perlu juga menjadi
kreatif.
Recycle
Recycle atau daur ulang adalah mengolah
kembali bahan sampah menjadi produk baru. Ini sudah banyak dilakukan pada
sampah organik, yaitu mengolah sampah organik menjadi kompos. Namun untuk
sampah non-organik, diperlukan kreatifitas dan perencanaan, karena kalau
asal-asalan, yang ada bukan recycle, tapi justru menambah sampah. Sampai saat
ini, kita juga belum melakukan recycle untuk sampah yang kita hasilkan. Bahkan kita
mencari alasan pembenaran, sekitainya kita hidup di desa maka kita akan membuat
kompos dari sampah dapur. Atau kitai ada alat yang lengkap kita akan mendaur
ulang sampah kertas menjadi kertas baru.
Hal kecil yang baru bisa kita lakukan dalam bercocok tanam berkaitan
dengan recycle adalah menumpuk beberapa sampah organik ke dalam pot, lalu
menambahkan tanah, jadilah media tanam.
Reduce
Reduce adalah usaha mengurangi terbentuknya
sampah. Sehubungan dengan reduce, yang bisa kita lakukan adalah setiap kali
selesai belanja kita harus melipat tas belanja dan meletakkan di tempat yang mudah ditemukan atau langsung
di letakkan di sepeda motor (mobil). Itupun sering lupa. Selain itu, saat mau beli makanan di warung
atau kantin, harus membawa kotak makan. Susahnya kalau kotak makan yang kita
bawa ditolak oleh penjual, karena mereka sudah menyediakan kotak yang sudah
didisain untuk produk toko tersebut. Alhasil setumpuk kotak makan tanpa
disadari memadati dapur. Apalagi saat ini, saat WFH, saat COVID 19, saat di
mana setiap beli makanan harus take away, semakin bertambah banyak lagi kotak
warna-warni yang dikoleksi .
Reuse
Reuse adalah usaha mengurangi sampah dengan
menjadikan sampah tersebut berguna lagi. Untuk menjadi orang yang reuse, kita
harus kreatif. Setiap ada barang yang tidak berguna, sebelum dibuang harus
diuji terlebih dahulu dengan pertanyaan, "Barang seperti ini bisa
digunakan untuk apa?' Saat ini, yang
sedang menjadi persoalan kita adalah kotak atau bungkus makanan hasil take
away. Jadi kita harus memanfaatkan barang tersebut. Oleh karena itu, kita
putuskan untuk memilih beberapa barang yang bisa digunakan sebagai polybag dan
pot.
Polybag dari kemasan beras, pewangi
pakaian, dan kemasan snack. Pot dari beberapa kotak makanan Senang rasanya bisa
melakukan 3R. Entah kenapa setiap kali mau membuang sampah plastik, hati nurani
kita terganggu, tetapi tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi. Oleh karena
itu kalau kita bisa melakukan hal kecil, untuk mengurangi penambahan sampah, kita
merasa nyaman.s
Mengolah Sampah Dapur
Menjadi Media Tanam Seketika dengan MOL
Sampah dapurpun bisa kita olah menjadi
media tanam seketika. Yaitu dengan mengurainya dengan bantuan bio compound dan
kemudian akan membuat tanaman lebih subur. Tahapan aplikasi dasar membuat media
tanam dengan MOL Bio Compound. Sampah organik yang digunakan adalah kombinasi
sampah segar dan kering, dicampur dengan kohe (kotoran hewan), bahan
higroskopis (memiliki kemampuan menyerap molekul air), dan MOL Biocompound.
Semua bahan lebih baik dicacah untuk mempercepat proses penguraian. Makin halus
makin cepat proses urainya. Seperti layaknya kita saat makan semangka tidak
bisa utuhnya, jadi Harus dipotong-potong dulu, dikunyah, baru ditelan.
Aplikasi ini bisa diperbesar skalanya untuk
kebutuhan pertanian, peternakan, olah sampah perkotaan maupun limbah industri.
Kelebihan metode ini dibanding komposting lainnya:
Aplikasinya sangat sederhana, ekonomis
karena bisa pakai bahan apa aja yang ada di sekitar rumah, Bahannya alami
sehingga aman terhirup dan terminum, Cepat karena bisa langsung digunakan
sebagai media tanam maupun pakan ternak setelah dicampur rata dengan Konsorsium
MOL, Tidak bau, tidak panas, dan tidak menimbulkan gas metan, praktis dan
efisien, hemat tempat dan waktu sehingga cocok untuk masyarakat modern.
Pada dasarnya semua bahan yang berasal dari
makhluk hidup atau dulunya pernah hidup bisa digunakan.
Ga perlu pilih-pilih. Sampah sisa makanan,
segar maupun basi, basah maupun kering. Sampah selain sisa makanan yang bisa
digunakan adalah sampah hewani (kotoran, urin, tulang, bangkai, dll), sampah
halaman, sampah pertanian, bahkan isian pampers. Untuk bahan-bahan berminyak
atau tercampur minyak, bisa tambahkan rasio Bio Compound nya.
Kita juga bisa gunakan bahan ekstrem
seperti isian oli bekas, aki suur, dan limbah las karbit.
Catatan: untuk bahan-bahan ekstrem ini,
membutuhkan waktu fermentasi dulu dengan MOL Bio Compound minimal 2 hari
sebelum diaplikasikan sebagai media tanam dan pakai sedikit saja sebagai
campuran.
Setelah Kita mengolah sampah organik
sendiri, kenapa tidak mulai bertanam?
Pilih tanaman yang sering Kita konsumsi
sehari-hari dan panennya tidak terlalu lama sehingga Kita bisa semangat mulai
bertanam. Tidak ada istilah tangan dingin dan tangan panas. Yang penting niat.
Mulai saja dari tanaman sayur yang 3 minggu udah bisa panen, cabe setelah 3
bulan, umbi2an setelah 5 bulan. Kita juga bisa menanam dari biji cabe yang
dikeringkan, daun bawang yang masih berakar, dll. Ga perlu membeli bibit atau
benih di toko.
Dengan hanya olah sampah dan bertanam, Kita
sudah menyelamatkan banyak kehidupan di sepetak tanah. Melalui ini, Kita bisa
membayar cicilan hutang Kita ke alam yang sudah menumpuk sejak bayi. Yang
paling penting, Kita SEHAT. Kontribusi sekecil apapun dari Kita sangatlah
berarti untuk alam, dan pada akhirnya untuk Kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar